Senin, 03 Maret 2014

AKAR 2



: kepada Tri Rismaharani (Walikota Surabaya) 

adalah akar yang meraup air 
adalah akar yang menelusuri unsur hara 
dan tumbuhlah pohon 
diatas peradaban 
memilah kebudayaan 
memilah peradaban 

adalah akar menelusuri bebatuan 
adalah akar menjalar pada rerimbunan 
menelusuri kebodohan 
menelusuri keresahan 


Andam Dewi 
Senin, 17 Pebruari 2014 
Pukul 12.55 WIB

SUATU SENJA DI PANTAI UJUNG KETIKA LEMBAYUNG SENJA MASIH MERAH MERONA ADA AIR MATA YANG MENJADI MATA AIR DISELOKAN PIPIMU



kita telah mencoba
menahan hantaman gelombang
tapi kita terperdaya
yang jadi menjadi
tak terelakkan
dan sesudahnya
kita melukis peta sepi
kita membangun gubuk bungkam

pipimu jadi selokan
yang mengalir nista
menelusup ke samudera hati
dan syahwat-syahwat itu merapung
di puncak pupil matamu


Andam Dewi
Ahad, 16 Pebruari 2014
Pukul 18.40 WIB

AKAR



: kepada Ibu Tri Rismaharani (Wali Kota Surabaya) 

pada gelombang yang menderu 
pada konsep yang mengabur 
ada air mata ketidaksempurnaan 
erosi poros atas menghantam 
erosi poros tengah menggugat 
erosi poros bawah mengiba 
di jalanan melebur pada debu 
di jalanan menyatu pada derita 

adalah akar yang merambat 
pada sela-sela penderitaan 
adalah akar yang menelusup 
pada sela-sela harapan 
lalu kehidupan nyala 


Andam Dewi 
Sabtu, 15 Pebruari 2014 
Pukul 21.05 WIB

FABIAYYI AALA IRABBIKUMA TUKAZZIBAN (SEBUAH CATATAN KECIL TENTANG SEKELUMIT KEKECEWAAN PADA PESTA DEMOKRASI BERNAMA PEMILIHAN UMUM)



fabiayyi aala irabbikuma tukadzziban 

bukankah Tuhan telah memberimu mata, hidung, telinga, lidah, dan kulit 
agar kau bisa menikmati kehidupan ini dengan seindah-indahnya 
lalu mengapa masih kau ingkari
dengan menggunakan mata, hidung, telinga, lidah dan kulitmu
untuk berbuat maksiat 

fabiayyi aala irabbikuma tukadzziban 

bukankah Tuhan telah sediakan udara, air, tanah, dan matahari 
agar kau bisa mencari rizki untuk menyambung kehidupanmu 
lalu mengapa masih kau ingkari
dengan menggunakannya untuk berbuat maksiat 

fabiayyi aala irabbikuma tukadzziban 

bukankah Tuhan telah sediakan surga tempat kembali yang mulia
dan neraka tempat kembali yang hina 
tapi mengapa masih kau ingkari dan lebih memilih jalan ke neraka 

fabiayyi aala irabbikuma tukadzziban 


Andam Dewi 
Kamis, 13 Pebruari 2014 
Pukul 18.40 - 19.30 WIB

AKU BUKAN KALIAN (LANJUTAN PUISI "INILAH... 'HIDUP PILIHAN KITA!!!'---SEBUAH CATATAN KECIL TENTANG SEKELUMIT KEKECEWAAN PADA PESTA DEMOKRASI BERNAMA PEMILIHAN UMUM)



parade kesenjangan 
mirip sebuah lokomotif 
yang tak berawak 
melaju saja serupa resah 
kecewa-kecewa yang tertata indah 
pada gilirannya menepi 

sepanjang jalan parade 
ada rupa-rupa berupa-rupa 
dari yang berkumis tebal 
sampai yang bermuka tebal 
tersenyum mesum 
karena selingkuh pada gilirannya 
suatu keharusan 
lalu kita, kalian tanpa aku 
mengerti juga alur salah 
yang ditempuh penuh kesadaran 
tapi adakah jalur evakuasi 
menuju pembenaran diri 

parade rupa tahun politik 
bergelantungan kehilangan naluri 


Andam Dewi 
Rabu, 12 Pebruari 2014 
Pukul 02.55 WIB