AKU TAHU SIAPA KAU
hakikat manusia adalah kata
kalau kamu bilang: kerjakan!
berarti kau majikan
kalau kamu bilang: ya, tuan
berarti kau pelayan
kalau kamu bilang: palingkan!
berarti kau juragan
kalau aku bilang: Tidak
lalu kau mau apa
BUKAN PUISI CINTA
semua penyair turun ke jalan
membela nasib sebuah sajak
yang dikebiri
tapi sajak ini hanya ada
di hati seorang gadis lugu
yang menahan rintih
di kamar tuannya
DI MASJID BESAR
apakah bunga
bila tiada harum
apakah tiram
tanpa mutiara di dalamnya
apakah aku
tanpa Kau dalam getar nadiku
TENTANG WANITA
wanita itu, katanya, seperti puisi
yang tak pernah jadi
MENGENANG KEMISKINAN
teman setiaku adalah lapar
hidup cuma sekedar bayang-bayang
tak tahu mau berbuat apa
mau ke mana
yang sudi menemaniku hanyalah lapar
seperti orang bodoh menerima dengan diam
tanpa pemberontakan
tanpa keberanian
karena aku lapar
aku benci kekuasaan
yang melebarkan jurang
antara aku dan orang-orang kenyang
ini adalah hari pangan sedunia
rayakanlah saudara-saudara, rayakanlah
aku tak bisa beserta kalian
sebab sampai sekarang aku belum makan
PANTAI KUTA YANG PERAWAN
dan ketika matahari hendak beranjak
aku tenggelam dalam sejuta mimpi
yang dibawa oleh deburan ombak
di pantai kuta yang perawan
antara laut dan kaki langit
tampak terpaut dalam pandangku
tapi jangan kau percayai mimpiku
aku pun ragu
dengan segala kesombonganku
aku kencingi kuta
karena ia hanya memberiku impian
bahkan telanjang wanita bule seperti mainan
SAJAK TENTANG KAU
sudah kutuliskan sajak tentang Kau tak ada
tapi Kau hamparkan buih laut itu ke pantai
saat aku berpaling hendak pulang entah ke mana
kini kuterpaku memandang lagu ombakMu
yang bertalu-talu membunuh sepiku
akan kubacakan sajak tentang Kau tak ada
tapi kau padamkan nyala api jiwaku
hingga kudengar gemuruh suaraMu
menggilas angan-anganku pada fatamorgana
yang berkata tentang Kau tak ada
kubakar habis sajak tentang Kau tak ada
tapi Kau beri gerimis, Kau semaikan bunga-bunga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar