Senin, 04 Mei 2015

PUISI-PUISI DAMIRI MAHMUD

DI MUSIUM KESENIAN ISLAM MALAYSIA,1
aku menangis
di atas mangkuk seorang darwisy
begitu mahal
sepotong roti
nista dunia
engkau tadahkan
tertatih antara kota
padang safara
berlapik khirka tua
menyingkir kemilau istana
zikir sepanjang jalan
sepanjang usia
rindu menuju tuhan
jiwa membubung
mengecap puas
menghirup bening air arasy
menetes dari kran bani Abbas

DI MUSIUM KESENIAN ISLAM MALAYSIA,1
-tertegun di beranda istana Sultan Ottoman

apa kaukunyah
selain rindu
atas mangkuk mewah
kaum du'afa
di halaman istana
tetabuh genderang
menjarah kota-kota
menebar padang
dan lumpur
menebal pupur
selir dan para dayang
betapa tuan kenal dahaga
atas porselin licin
netes dari aura
para syuhada
ayat-ayat engkau bacakan
atas takhta kerajaan
(Sekarang Anda berhadapan dengan Tuhan)

DOA RAYAP
Allah beri maaflah
doa-doa kami
minta dunia
jadi rumah sendiri
berilah maaf bagi formula
dan teori
sang maharesi
meraup dunia
dengan kedok demokrasi
mengulum antariksa
bersama rayap sains dan teknologi
turunkan amnesti
bagi kami
begitu sehat dan hidup darah
dan dagingnya
tetapi mati
hati amin
1998

MONOLOG SEPOTONG ASINAN

Kau ternyata hanyalah sepotong asinan dan tergeletak di jalan raya.
Engkau diserbu semut dan serangga yang dulu begitu kau hina
padahal dari merekalah kaudapat gula
''tidak, tidak'' serumu, ''saya ini gagak! jangan mendekat, saya akan melulurmu!''
tapi tak seorang pun lagi mau mendengar ocehanmu
apakah engkau benar gagak mungkin merak atau apakah bukan badak
Yang jelas kaudengar bukan?
Bukan, bukan terompet itu
1998

RAMADHAN BATU

batu
dahulu bernama gua
rumah margasatwa
menyimpan rahasia
karena tahu
dan percaya
batu tak pernah mau berkata
batu senantiasa setia
air mengalir seluruh tubuh
tak menyentuh
darah dagingnya
kemudian batu direnggutkan
mahluk bernama manusia
rumah asalnya yang purba
terlempar ke jalan-jalan
tembok-tembok kota
menanam beban
terhimpit di bawah kita
batu tetap diam
bukan tak punya bahasa
batu
puasa
ramadhan sepanjang masa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar