Minggu, 27 Oktober 2013

DESA LADANG TENGAH

BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang
Desa Ladang Tengah merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Andam Dewi Kabupaten Tapanuli Tengah. Pemerintahan yang berjalan merupakan pemerintahan yang berasal dari rakyat, hal ini terbukti dari proses demokrasi yang berlangsung dalam proses pemilihan kepala desa.
Desa Ladang Tengah jika ditelusuri asal usulnya, tidak ada yang tahu pasti bagaimana sebenarnya penamaan Ladang Tengah tersebut. Para orang tua yang lebih dahulu menempati desa ini tidak banyak bercerita tentang bagaimana asal usul Ladang Tengah tersebut hingga akhir hayat mereka.
Namun, ada sebuah cerita yang berkembang ditengah masyarakat dari bibir ke bibir yang kebenarannya masih cukup diragukan bahkan tidak bisa lagi dibuktikan secara historis, kecuali kalau ditelusuri dengan menggunakan biaya yang lumayan banyak. Cerita yang berkembang tersebut menjelaskan bahwa desa Ladang Tengah dahulu sebelum diberi nama Ladang Tengah merupakan daerah perladangan masyarakat dari berbagai komoditi seperti cengkeh, buah pala, nilam, karet, dan komoditi lainnya.
1
 
Dari beberapa orang peladang tersebut, pada saat panen banyak menetap di perladangan tadi guna menjaga hasil panen yang telah di panen sehingga sudah seperti perkampungan. Sehingga pada perkembangan selanjutnya, karena sudah banyak tempat yang digunakan sebagai tempat tinggal berupa huma, maka dibukalah ladang baru, yang sampai saat ini nama ladang baru merupakan salah satu nama dusun di desa Ladang Tengah.
Dalam pemerintahannya, desa Ladang Tengah dibagi menjadi tiga wilayah kecil yang dinamakan dusun, yakni: Dusun Buah Palo, Dusun Ladang Baru, dan Dusun Singarajo.
B.     Ruang Lingkup Masalah
Sejalan dengan latar belakang di atas, maka ruang lingkup masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Gambaran masyarakat desa Ladang Tengah.
2.      Mata pencaharian masyarakat desa Ladang Tengah.
3.      Interaksi sosial masyarakat desa Ladang Tengah.
4.      Religi atau statistik keagamaan masyarakat desa Ladang Tengah.
5.      Sumber daya manusia masyarakat desa Ladang Tengah.
C.    Pembatasan Masalah
Sejalan dengan  latar belakang dan ruang lingkup masalah di atas, maka penulis akan membatasi masalah dalam makalah ini, yakni sebagai berikut:
1.      Gambaran masyarakat desa Ladang Tengah.
2.      Mata pencaharian masyarakat desa Ladang Tengah.
3.      Interaksi sosial masyarakat desa Ladang Tengah.
4.      Keagamaan masyarakat desa Ladang Tengah.
5.      Sumber daya manusia masyarakat desa Ladang Tengah.

D.    Rumusan Masalah
Sejalan dengan pembatasan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Bagaimanakah gambaran masyarakat desa Ladang Tengah?
2.      Apakah mata pencaharian masyarakat desa Ladang Tengah?
3.      Bagaimanakah interaksi sosial masyarakat desa Ladang Tengah?
4.      Bagaimanakah keadaan keagamaan masyarakat desa Ladang Tengah?
5.      Bagaimanakah sumber daya manusia masyarakat desa Ladang Tengah?

E.     Tujuan Pembahasan
Tujuan pembahasan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Bagi Penulis
a.       Untuk lebih mendalami tentang seluk beluk desa Ladang Tengah yang merupakan tempat tinggal penulis sendiri.
b.      Untuk lebih menumbuhkan rasa cinta kepada desa Ladang Tengah yang terdiri dari masyarakat yang memiliki interaksi sosial yang tinggi.
c.       Untuk memahami struktur tata ruang masyarakat yang dikenal sebagai masyarakat yang heterogen meskipun berada di pedesaan.
2.      Bagi Masyarakat
a.       Mengenal desa Ladang Tengah sebagai salah satu daerah yang memiliki tata pemerintahan dan tata ruang yang sangat dekat dengan masyarakat.
b.      Mengenal masyarakat desa Ladang Tengah sebagai masyarakat yang selalu menjunjung nilai-nilai kemanusiaan dan keagamaan.

F.     Hipotesa
Desa Ladang Tengah diduga merupakan daerah yang memiliki masyarakat yang heterogen, religious, menjunjung nilai-nilai kekeluargaan dan masayarakat yang harmonis. Dalam hidup bermasyarakat, masyarakat Ladang Tengah selalu mengedepankan nilai-nilai demokrasi dalam menentukan suatu pilihan ataupun dalam mengambil suatu keputusan, baik yang menyangkut masyarakat secara menyeluruh maupun dalam kehidupan berorganisasi.

BAB II
PEMBAHASAN


A.    Pengertian
Secara geografis, Ladang tengah terletak di Kecamatan Andam Dewi dengan kepadatan penduduk berada di peringkat keempat setelah Desa Sijungkang, Lobu Tua, dan Sitiris-tiris. Jumlah penduduk Desa Ladang Tengah sekitar 2.000 jiwa dengan 374 Kepala Keluarga. Kepadatan penduduk diperkirakan 1500/Km2. Sedangkan luas desa Ladang Tengah hanya 361 ha dengan batas-batas sebagai berikut:
Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Lobu Tua.
Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Ujung Batu (Kecamatan Barus).
Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Sawah Lamo.
Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Sitiris-tiris.
Secara historis, masyarakat Ladang Tengah adalah masyarakat yang berasal dari daerah Aceh yang secara bertahap menetap di desa Ladang Tengah yang pada awalnya hanya mendirikan huma tempat peristirahatan kala musim panen tiba. Namun pada perkembangan berikutnya semakin banyaklah orang yang berkunjung ke Ladang Tengah baik secara perorangan maupun secara berkelompok yang selanjutnya bukan hanya orang Aceh saja melainkan dari berbagai daerah seperti dari daerah Tapanuli Selatan maupun dari daerah Tapanuli Utara dan untuk selamanya menetap di desa Ladang Tengah hingga menikah dengan sesama pendatang dan terus turun menurun sampai sekarang.
5
 
Dari hal tersebut kita ketahui bahwa penduduk asli Ladang Tengah sebenarnya tidak ada, karena semuanya adalah pendatang dan yang mereka temui pada saat itu adalah hamparan ladang maupun perkebunan yang ditanami dengan komoditi yang berumur. Penamaan Ladang Tengah juga sampai sekarang tidak diketahui siapa yang membuatnya, atau ide siapa yang menamakan desa Ladang Tengah.
Pada saat ini Desa Ladang Tengah dihuni oleh beberapa suku, diantara yang paling banyak adalah suku Batak Toba, Batak Mandailing, Batak Fakfak, Minang, Nias, Padang dan ada beberapa orang yang bersuku Jawa. Agama yang ada di Desa Ladang Tengah antara lain Islam (sekitar 80%), Kristen Katolik (10%), Kristen Protestan (7%), Parmalim (Aliran Kepercayaan, 2%), dan lainya seperti Adven (1%).
Di bidang pendidikan, di Desa Ladang Tengah terdapat 1 TK ‘Aisyiyah Bustanul Athfal, 2 Program Pendidikan Anak Usia Dini (PPAUD), 3 gedung untuk jenjang sekolah dasar, yakni: SD Negeri, SD Muhammadiyah, dan MIS Nahdlatul Ulama (NU). Untuk jenjang sekolah lanjutan, di desa Ladang Tengah terdapat 1 Pondok Pesantren yakni Pondok Pesantren ‘Ulumul Munawwarah yang terdiri dari jenjang MTs dan MA.
Organisasi masyarakat di desa Ladang Tengah ada Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (untuk yang beragama Islam), untuk agama yang lain langsung memakai nama agamanya masing-masing demikian juga dengan aliran kepercayaan. Keseluruhan organisasi masyarakat ini saling berinteraksi dengan baik dan saling mengunjungi apabila ada kegiatan masyarakat, namun untuk keagamaan Muhammadiyah dan Nahdlatul ‘Ulama sering mengadakan kerja sama. Untuk rumah ibadah, di desa Ladang Tengah terdapat 2 buah masjid dan 1 Mushalla, selainnya adalah Greja Katolik dan tempat peribadatan Parmalim (Aliran Kepercayaan), sedangkan untuk agama Protestan bergabung dengan desa Lobu Tua yang letak HKBP berada sekitar 100 m dari perbatasan di sebelah Barat.
Bahasa resmi yang dipakai masyarakat desa Ladang Tengah untuk kehidupan sehari-hari ada dua bahasa yakni Pesisir dan Batak Toba. Selain itu ada juga beberapa orang yang menggunakan bahasa Mandailing, Nias, Batak Fakfak, dan Jawa. Untuk urusan pemerintahan di dalam lingkup desa Ladang Tengah dua bahasa resmi tersebut masih dipergunakan, tapi untuk urusan pemerintahan yang menyangkut dunia luar lingkup desa Ladang Tengah barulah Bahasa Indonesia dipergunakan.
Pada tahun 2012, Desa Ladang Tengah mengadakan pemilihan Kepala Desa setelah pejabat sebelumnya Akhyar Meuraxa telah habis masa jabatannya yang telah beberapa tahun masa jabatan tersebut diperpanjang. Pemilihan kepala desa tersebut memiliki tiga calon, yakni Sarifuddin Silalahi, Yusran Tanjung, dan Awaluddin Rambe, dimenangkan oleh Saripuddin Silalahi namun saat ini Kepala Desa terpilih telah meninggal dunia. Dengan demikian pelaksana tugas Pemerintahan Desa diserahkan atau dihunjuk oleh Camat Kecamatan Andam Dewi, Markus Sidabutar, S.Pd. yang sampai saat ini belum ada pemberitahuan siapa yang akan dihunjuk oleh camat tersebut.
Adapun susunan kepemerintahan desa Ladang Tengah adalah sebagai berikut:
Kepala Desa                               :     Saripuddin Silalahi (Alm/Belum ada Plt.)
Sekretaris Desa                          :     Ahmiluddin Hasibuan, S.Pd.I.
Kepala Dusun Buah Palo           :     Zulfahri Hasibuan
Kepala Dusun Ladang Baru      :     Sukran Debataraja
Kepala Dusun Singarajo            :     Parulian Simarmata
Kepala Urusan Pemerintahan     :     Zainal Arifin, S.Pd.
Kepala Urusan Teknis                :     Atharuddin Marbun
Kepala Urusan Umum               :     Haswardi Tanjung
Ketua BPD                                :     Darwin Simanullang, A.Ma.Pd.
Ketua LPM                                :     Lisman Simanullang

B.     Gambaran Masyarakat Desa
1.      Mata Pencaharian
Letak desa Ladang Tengah berada dipinggir persawahan yang hamparannya bersatu dengan hamparan sawah yang berada di desa Sitiris-tiris. Areal persawahan tersebut hampir berbandingan dengan luas area pemukiman warga. Dalam kesehariannya, masyarakat desa Ladang Tengah bermata pencaharian pokok dengan bertani. Hampir mencapai 88% penduduk desa Ladang Tengah hidup dengan bertani dan sektor irigasi terus menjadi perhatian masyarakat setiap adanya kegiatan pembangunan desa melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM Mandiri). Hal ini dikarenakan sangat kentalnya masayarakat desa Ladang Tengah dengan usaha pertanian.
Pertanian yang digeluti adalah persawahan yang setiap enam bulan sekali masyarakat turun ke sawah. Komoditi padi yang ditanam sangat beragam, mulai dari komoditi lokal yang sudah dikenal sejak lama yakni jenis Ramos dan Painan, sedangkan belakangan ini jenis padi yang ditanam sangat beragam ada dengan nama Mantan, Ciherang, Mekongga, dan lain sebagainya. Hasil pertanian tersebut pada umumnya di simpan di rumah untuk persediaan bahan makanan dan ada juga yang secara bertahap menjualnya untuk memenuhi kebutuhan yang lain.
Selain bertani, masyarakat desa Ladang Tengah juga ada yang menggeluti peternakan, perkebunan, berwiraswasta dan menjadi tenaga pendidik. Namun dari kesemuannya itu, baik peternak, pekebun, wiraswasta dan pendidik, masing-masing mereka juga memiliki hamparan sawah yang digarap.
Status pertanian yang dimiliki oleh masyarakat desa Ladang Tengah lebih banyak adalah buruh tani, yakni menggarap lahan pertanian milik orang lain dengan perhitungan bagi hasil setiap kali selesai panen. Sistem bagi hasil yang diterapkan juga sangat beragam, karena masyarakat desa Ladang Tengah hampir keseluruhannya masih memiliki ikatan persaudaraan baik dekat maupun jauh, ditunjang daerah yang relatif kecil sehingga ikatan persaudaraan tersebut masih tetap erat karena seringnya berinteraksi.
2.      Interaksi
Masyarakat desa Ladang Tengah menjunjung rasa persaudaraan yang sangat tinggi dan kokoh. Setiap ada yang mengadakan hajatan, maka seluruh masyarakat desa selalu ikut ambil bagian dalam melaksanakan hajatan tersebut, namun dalam hal ini masih juga ada pembatasan, karena sebagian mereka yang merasa tidak diundang dalam hajatan tersebut, maka dia tidak akan datang. Untuk urusan kemalangan, seluruh masyarakat akan saling bahu membahu meringankan kesedihan tersebut tanpa memandang bagaimana keadaan orang yang ditimpa kemalangan tersebut.
Hal tersebut menandakan interaksi sesama masyarakat masih sangat tinggi dan hal ini memang kita ketahui sebagai ciri masyarakat pedesaan yang nilai kerjasama lebih baik di banding dengan masyarakat perkotaan. Begitu juga halnya dalam organisasi kemasyarakatan dan kepemudaan yang terus menjaga silaturrahmi antar sesama.
Ikatan persaudaraan yang bisa juga menjadi acuan dalam hal ini adalah ikatan persaudaraan yang diwarisi dari suku Batak yang memang sebagian besar penduduknya bersuku Batak. Ikatan marga yang dikenal di tengah-tengah masyarakat suku Batak masih sangat kental, hingga hal ini memberikan suatu nuansa persaudaraan yang kental sebagai mana kita ketahui ikatan persaudaraan dalam adat Batak. Bahkan suku lain yang berada di desa Ladang Tengah ada juga yang terinspirasi dengan ikatan kemargaan suku Batak tersebut, di samping itu para suku yang lain terkadang telah menikah dengan orang Batak sehingga mereka masuk pula dalam kondisi persaudaraan yang kental tadi. Orang Batak yang ada di Ladang Tengah juga tidak menutup kemungkinan memisahkan diri dari suku yang lain dalam pergaulan sehari-hari.
Di kalangan pemuda, tidak terlihat tindak kejahatan yang secara terang-terangan memberikan tindak kekerasan pada golongan tertentu atau pun terhadap perorangan, tapi kenakalan remaja meski tidak terekspos namun bagaimanapun keadaan keagamaan yang kokoh tadi akan selalu ada kenakalan remaja tadi karena pengaruh dari tontonan atau dari luar baik berupa penyalahgunaan narkoba dan peredaran video-video porno tetap beredar dari telepon seluler yang satu ke telepon seluler yang lain. Hal ini merupakan dampak negatif dari perkembangan telekomunikasi salah guna.
3.      Religi/Keagamaan
Kondisi kehidupan beragama di desa Ladang Tengah dapat dikatakan sangat tentram. Hal ini terlihat dari kenyamanan para penganut agama dalam melaksanakan ajaran-ajaran agamanya tanpa mendapat tekanan dari pihak-pihak tertentu. Kerukunan antar umat beragama di desa Ladang Tengah sangat terjalin dengan damai dan dilaksanakan secara bebas.
Di setiap ada kegiatan keagamaan di Ladang Tengah atau peringatan hari besar antar agama berlangsung dengan damai dan khidmat. Kondisi yang seperti ini memberikan catatan penting bahwa masyarakat desa Ladang Tengah merupakan masyarakat yang berada dalam kondisi kesadaran yang sangat tinggi bahwa agama merupakan hak setiap warga dan berhak menjalankan agama dan kepercayaannya masing-masing secara bebas tanpa mendapatkan tekanan dari pihak manapun.
Persentase pemeluk keagamaan di desa Ladang Tengah telah diuaraiakan pada bagian sebelumnya bahwa agama Islam merupakan agama mayoritas di desa Ladang Tengah, namun yang beragama Islam tidak langsung merasa lebih baik dengan agamanya dan memberikan penekanan-penekanan terhadap agama lain yang jumlah persentasenya lebih kecil.
4.      Sumber Daya Manusia
Beberapa tahun ke depan diperkirakan sumber daya manusia di desa Ladang Tengah akan semakin potensial hal ini diketahui dari keinginan para generasi muda dalam menuntut ilmu. Dari seluruh anak usia sekolah antara usia 6-25 tahun masih mengikuti pendidikan formal dan persentase yang diperoleh dari sekretariat desa hanya sekitar 0,05% yang putus sekolah atau tidak melanjutkan sekolah ke jenjang berikutnya. Selebihnya, mualai dari yang kurang mampu sampai yang cukup mapan berlomba-lomba menuntut ilmu ke jenjang yang lebih tinggi.
Masyarakat yang mengenyam pendidikan Strata Satu (S1) saat ini memang masih sangat minimal, namun masyarakat yang sedang mengikuti pendidikan jenjang Starata Satu (S1) telah banyak diberbagai sekolah tinggi maupun di universitas dan institut. Untuk usia Sekolah Lanjutan Tingkat Atas, hampir merata seluruh rentang usia 16-19 masih mengenyam pendidikan baik di MAN Barus, SMA N1 Andam Dewi, SMA N1 Barus, dan berbagai SMK di luar kecamatan Andam Dewi bahkan ada yang ke luar daerah kabupaten.
Potensi sumber daya manusia di desa Ladang Tengah saat ini memang belum terekspos di tengah-tengah masyarakat, namun hal peningkatan mutu sumber daya manusia telah banyak diusahakan masyarakat dengan mengambil semboyan yang paling sakral bagi suku Batak “Anakhon hi do hamoraon di au.” (Anak adalah harta bagiku). Para kaum tua dari berbagai golongan terus memberikan motivasi yang tinggi bagi para anak usia sekolah untuk terus bersemangat dalam meningakatkan sumber daya manusia. Tidak hanya orang tua kandung saja yang memberikan motivasi, para tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, tokoh pemuda, tokoh perempuan dan seluruh komponen masyarakat memberikan dukungan yang sangat berarti bagi perkembangan kepercayaan diri para generasi muda dalam meningkatkan sumber daya manusia tersebut.

BAB III
PENUTUP


A.    Kesimpulan
Telah diuraikan di BAB II bahwa masyarakat desa Ladang Tengah merupakan masyarakat yang bisa dikatakan heterogen dengan berbagai suku dan agama juga etnis. Keadaan geografis Ladang Tengah yang luasnya 361 Ha dengan jumlah penduduk lebih kurang 2000 jiwa. Kepadatan penduduk diperkirakan 1500 jiwa/Km. Mata pencaharian masyarakat desa Ladang Tengah adalah sebagai petani sawah. Bahasa resmi sehari-hari yang dipergunakan di tengah-tengah masyarakat adalah bahasa Pesisir dan Batak Toba.
Terdapat 1 unit TK, 2 unit PPAUD, 3 unit SD/MI, 1 unit MTs dan 1 unit MA untuk menunjang sumber daya manusia melalui pendidikan. Di bidang agama terdapat 2 unit Madrasah Diniyah yang merupakan tempat belajar baca tulis Al-Qur’an. Terdapat pula 2 unit Masjid, 1 unit Mushalla, 1 unit Greja Katolik, 1 unit Peribadatan Aliran Kepercayaan (Parmalim) untuk menunjang kegiatan masyarakat desa Ladang Tengah dalam bentuk keagamaan.
Dalam bermasyarakat, di desa Ladang Tengah ada beberapa organisasi masyarakat yang mampu memberikan andil berjalannya proses pemerintahan, pendidikan, keamanan, dan lain sebagainya, yakni Muhammadiyah, Nahdlatul ‘Ulama, Punguan Huria Katolik, Punguan Huria HKBP, dan Punguan Huria Parmalim. Untuk organisasi kepemudaan ada GP. Anshor, Pemuda Muhammadiyah, Pemuda Katolik, Pemuda HKBP dan Pemuda Parmalim yang semuanya itu bergabung dalam satu wadah organisasi HIMLAS (Himpunan Muda-Mudi Ladang Tengah Sekitarnya).
12
 
 


B.     Saran-Saran
Sebagai akhir dari bahasan makalah ini, penulis mengemukakan beberapa saran-saran yang gunanya untuk memberikan konsekuensi dari penulisan makalah ini. Adapun saran-saran tersebut antara lain:
1.      Sebagai warga mahasiswa, makalah seperti ini diharapkan mampu menumbuhkan rasa cinta kita kepada daerah di mana kita berasal.
2.      Memberikan wacana dan bandingan serta pengetahuan tambahan kepada mahasiswa lain dalam mengenali beberapa daerah pedesaan dengan seluk beluknya, sehingga seorang mahasiswa tidak hanya mengenal desanya semata.













DAFTAR PUSTAKA


Hasibuan, Ahmiluddin. Profil Desa Ladang Tengah (Laporan Keadaan Tata Administrasi Desa). Sekretariat Desa Ladang Tengah. 2010
Perdes No. 09 Tahun 2010 Tentang Susunan Pemerintahan Desa

Perdes No. 10 Tahun 2012 Tentang Profil Desa Ladang Tengah