Jumat, 10 Februari 2012

ANALISIS BATASAN, FUNGSI DAN TUJUAN MENULIS


BAB I
PENDAHULUAN

1.1         Latar Belakang
Menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa dan keterampilan ini serta keterampilan membaca berbeda dengan keterampilan berbicara dan keterampilan mendengar. Keterampilan menulis dan membaca memerlukan konsentrasi yang dituntut secara mendasar, karena kedua keterampilan ini membutuhkan pikiran yang aktif dalam memahami suatu masalah.
Namun, dilihat dari tujuannya secara spesifik, menulis lebih dekat dengan berbicara karena sama-sama memberikan informasi. Menulis memberikan informasi kepada pembaca yang terkadang sampai beberapa hari bahkan beberapa tahun ke depan informasi yang ditulis seseorang masih bisa dibaca oleh pembaca. Lain halnya dengan berbicara yang menyampaikan/memberikan informasi kepada pendengar yang sifatnya secara langsung dan bila pendengar tidak aktif mendengar maka otomatis informasi yang disampaikan itu akan hilang dengan sendirinya.
Jika diharuskan memilih, tentu kita lebih memilih menulis, namun banyak orang yang mengeluh dalam menulis dan untuk berbicara, banyak  pula yang tidak memiliki mental. Padahal jika kita pikirkan secara dalam, lebih enteng menulis dari pada berbicara. Kenapa demikian? Karena, dalam menulis kita tidak secara langsung berhadapan dengan pendengar dan dalam menulis kita mempunyai kesempatan berpikir secara luas tentang apa yang akan kita tuliskan tersebut. Kita masih bisa mendalami materi yang akan kita sampaikan lewat tulisan tersebut. Hal tersebut tidak bisa kita lakukan ketika kita berbicara.
Dari uraian singkat di atas, latar belakang penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
a.    Untuk pandai menulis kita perlu membaca banyak dan untuk pandai berbicara kita juga harus banyak membaca. Jadi, intinya membaca itu sangat dibutuhkan dalam keterampilan berbahasa.
b.    Menulis merupakan salah satu alat komunikasi yang dipergunakan orang untuk menyampaikan gagasannya. Tapi dalam menulis, gagasan itu bisa kita kuasai dengan pengetahuan yang bisa kita ambil dari pengalaman sehari-hari, karena tidak secara langsung.

1.2         Batasan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas, penulis memberikan batasan pada penulisan makalah ini dengan tujuan untuk mempersempit bahasan kita, karena jika kita tidak membatasinya pembicaraan tentang menulis ini sangatlah luas dan mungkin tidak dapat di selesaikan dalam waktu singkat. Untuk itu, penulis membatasi masalah ini dengan beberapa poin. Adapun poin-poin tersebut adalah sebagai berikut:
a.    Menulis sebagai salah satu cara berkomunikasi
b.    Batasan, fungsi, dan tujuan menulis
c.    Ragam tulisan
Ketiga poin inilah yang akan penulis bahas dalam makalah ini dengan persiapan yang seadanya.

1.3         Rumusan Masalah
Seperti yang telah dibicarakan pada bagian batasan masalah di atas, rumusan masalah ini tentu akan sama dengan batasan masalah di atas. Adapun rumusan maslah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
a.    Untuk menjelaskan bahwa menulis merupakan salah satu cara manusia berkomunikasi dengan penggunaan bunyi yang diubah menjadi simbol dengan membawa makna yang akan sampai kepada pembaca.
b.    Untuk menjelaskan dan membahas tentang batasan, fungsi dan tujuan menulis.
c.    Untuk menjelaskan dan membahas serta menyebutkan ragam-ragam tulisan.
1.4         Tujuan Penulisan
Sesuai dengan batasan masalah dan rumusan maslah di atas, maka penulis membuat makalah ini dengan judul ANALISIS BATASAN, FUNGSI DAN TUJUAN MENULIS dengan tujuan sebagai berikut:
a.    Untuk mengetahui kenapa menulis itu termasuk salah satu dari keterampilan menulis dan kenapa menulis itu merupakan salah satu cara manusia berkomunikasi.
b.    Untuk mengetahui tentang batasan, fungsi dan tujuan menulis.
c.    Untuk mengetahui tentang ragam-ragam tulisan.

* * *














BAB II 
KAJIAN TEORITIK
 
2.1     Menulis Sebagai Salah Satu Cara Berkomunikasi
Secara luas dapat dikatakan bahwa komunikasi adalah suatu proses pengiriman dan penerimaan pesan-pesan yang pasti terjadi sewaktu-waktu bila manusia atau binatang-binatang ingin berkenalan dan berhubungan satu sama lain. Hanya manusia sajalah yang telah mengembangkan bahasa.
Proses komunikasi berlangsung melalui tiga media, yaitu:
a.       visual (non-verbal)
b.      oral (lisan)
c.       written (tulis)
Walaupun komunikasi sering kali merupakan suatu campuran dari dua atau tiga media di atas, tetapi dengan kemudahan dan kesederhanaan biasanya diperbincangkan secara terpisah.
Komunikasi lisan dan tulis sangat erat berhubungan karena sifat penggunaannya yang saling berkaitan dengan yang saling berkaitan dengan bahasa. Terdapat sejumlah situasi yang sekaligus membutuhkan kedua-duanya, dan situasi lainnya yang membutuhkan dua bahkan tiga jenis media yang telah diutarakan tadi.
Para peneliti biasanya meminta perhatian kita akan adanya empat jenis aspek proses komunikasi, yaitu:
a.       communicator (komunikator; orang alat/penghubung)
b.      message (pesan; warta/berita)
c.       channel (saluran)
d.      audience (penonton, pendengar, pemirsa)
Dalam bahasa penelitian, keempat aspek tersebut masing-masing disebut:
a.       encoder (penyandi)
b.      simbols (lambang-lambang)
c.       media (perantara)
d.      decoder (pengalih sandi)
Uraian di atas ingin memperlihatkan bawa media tulis atau keterampilan menulis merupakan salah satu aspek penting dalam proses komunikasi.
Kemajuan suatu bangsa dan negara dapat diukur dari maju atau tidaknya komunikasi tulis bangsa tersebut. Maju atau tidaknya komunikasi tulis dapat dilihat dan diukur dari kualitas dan kuantitas hasil percetakan yang terdapat di negara  tersebut, yang antara lain meliputi penerbitan-penerbitan: surat kabar, majalah, buku-buku bidang yang memuat segala aspek kehidupan regional, nasional, dan internasional. Dengan perkataan lain: kuantitas dan kualitas para pengarang berarti hasil karyanya turut menentukan maju tidaknya suatu bangsa/negara.
Tulisan dipergunakan oleh orang-orang terpelajar untuk merekam, meyakinkan, melaporkan, serta mempengaruhi orang lain, dan maksud serta tujuan tersebut hanya bisa tercapai dengan baik oleh orang-orang (para penulis) yang dapat menyusun pikirannya serta mengutarakannya dengan jelas (mudah dipahami), kejelasan tersebut tergantung pada pikiran, susunan/organisasi, penggunaan kata-kata, dan struktur kalimat yang cerah.
Proses menulis sebagai suatu cara berkomunikasi, atau hubungan antara penulis dan pembaca, secara singkat dapat kita utarakan sebagai berikut:
Setiap penulis atau pengarang mempunyai pikiran atau gagasan yang ingin di sampaikan atau diturunkan kepada orang lain. Dalam hal ini harus menerjemahkan ide-idenya itu ke dalam sandi-sandi lisan yang selanjutnya diubah menjadi sandi-sandi tulis. Sang pengarang memanfaatkan sejumlah sarana mekanis untuk merekam sandi tulis tersebut. Setelah selesai perekaman itu maka dapatlah diteruskan atau disebutkan kepada orang lain (dalam hal ini para pembaca) melintasi ruang dan waktu.
Pikiran atau gagasan sang penulis pun sampailah ke pihak pembaca. Pembaca melihat tulisan tersebut. Dia menerjemahkan sandi tulis ke sandi tulisan kembali dan mendapatkan serta menemui kembali pikiran atau gagasan sang penulis. Akhirnya pembaca memahami pikiran atau gagasan tersebut,
Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat dari skema di bawah ini:
PENULIS
Pikiran                                                Penyandian                                     Psikomotor
Menurunkan gagasan-               Menerjemahkan                                Mempergunakan
gagasannya                               gagasan-gagasan                               sejumlah sarana
                                                itu ke dalam sandi                             mekanis untuk
                                                lisan dan selanjutnya                          merekam sandi
                                                mengubahnya menjadi           tulis itu
                                                sandi tulis

                                                            Diteruskan dan disebarkan melintasi/
                                                            menembus waktu dan ruang


PEMBACA
Pikiran                                                Pengalihsandian                             Psikomotor
Memahami gagasan-                 Menerjemahkan                               Melihat tulisan
gagasan sang penulis                 sandi tulis menjadi
                                                sandi lisan dan mendapatkan/
                                                menemui gagasan-gagasan
                                                sang penulis                 

Skema hubungan antara penulis dan pembaca

2.2     Batasan Fungsi dan Tujuan Menulis
Menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu. Gambar atau lukisan mungkin dapat menyampaikan makna-makna, tetapi tidak menggambarkan kesatuan-kesatuan bahasa. Menulis merupakan suatu representasi bagian dari kesatuan-kesatuan ekspresi bahasa. Hal ini merupakan perbedaan utama antara lukisan dan tulisan, antara melukis dan menulis. Menulis gambar bukanlah menulis. Dengan perkataan lain: menggambar huruf-huruf bukanlah menulis. Seorang pelukis dapat saja melukis huruf-huruf Cina, tetapi dia tidak dapat dikatakan menulis, kalau dia tidak tahu bagaimana cara menulis bahasa Cina. Dengan kriteria yang seperti itu, maka dapatlah dikatakan bahwa menyalin/mengkopi huruf-huruf ataupun menyusun suatu naskah dalam huruf-huruf tertentu untuk dicetak bukanlah menulis kalau orang-orang tersebut tidak memahami bahasa tersebut beserta representasinya.
Pada prinsipnya, fungsi utama dari tulisan adalah sebagai alat komunikasi yang tidak langsung. Menulis sangat penting bagi pendidikan karena memudahkan para pelajar berpikir, juga dapat membantu kita berpikir secara kritis. Dapat memudahkan kita merasakan dan menikmati hubungan-hubungan, memperdalam daya tangkap atau persepsi kita, memecahkan masalah-masalah yang kita hadapi, menyusun urutan bagi pengalaman. Tulisan dapat membantu kita menjelaskan pikiran-pikiran kita. Tidak jarang kita menemukan apa yang sebenarnya kita pikirkan  dan rasakan mengenai orang-orang, gagasan-gagasan, masalah-masalah, dan kejadian-kejadian hanya dalam proses menulis yang aktual.
Menulis adalah suatu bentuk berpikir, tetapi justru berpikir bagi pembaca tertentu dan bagi waktu tertentu. Salah satu dari tugas penting seorang penulis sebagai penulis adalah menguasai prinsip-prinsip menulis dan berpikir, yang akan dapat menolongnya mencapai maksud dan tujuannya. Yang paling penting di antara prinsip-prinsip yang dimaksudkan itu adalah penemuan, susunan, dan gaya. Secara singkat: belajar menulis adalah belajar berpikir dalam/dengan cara tertentu.
Penulis yang ulung adalah penulis yang dapat memanfaatkan situasi yang dengan tepat. Situasi yang harus diperhatikan dan dimanfaatkan itu adalah:
a.    Maksud dan tujuan penulis (perubahan yang diharapkan akan terjadi pada diri pembaca).
b.    Pembaca atau pemirsa (apakah pembaca itu orang tua, kenalan atau teman penulis).
c.    Waktu atau kesempatan (keadaan-keadaan yang melibatkan berlangsungnya suatu kejadian tertentu, waktu, tempat, dan situasi yang menuntut perhatian langsung, masalah yang memerlukan pemecahan, pertanyaan yang menuntut jawaban dan sebagainya)
Setiap penulis memproyeksikan sesuatu mengenai dirinya ke dalam sepenggal tulisan. Bahkan dalam tulisan yang obyektif ataupun yang tidak mengenai orang tertentu sekalipun, penulis kelihatan sebagai seorang pribadi tertentu. Penulis memegang suatu peranan  tertentu, dan tulisannya mengandung nada yang sesuai dengan maksud dan tujuan.
Setiap penulis tidak hanya diharuskan memilih suatu pokok pembicaraan yang cocok dan serasi, tetapi juga harus menentukan siapa pembaca karyanya itu dan apa maksud tujuannya. Berkenan dengan pembaca atau penikmat karya yang ditulisnya itu, maka seyogyanyalah dia dapat menjawab pertanyaan utama sebagai berikut:

a.         Berapa usia pembaca/penikmat?
b.         Apa jenis kelamin pembaca?
c.         Di mana mereka tinggal?
d.         Apa latar belakang pendidikan mereka?
e.         Minat-minat budaya apa yang mereka miliki?
f.           Apa minat-minat sosial mereka?
g.         Bagaimana keyakinan-keyakinan politik mereka?
h.         Apa agama dan falsafah hidup mereka?
i.           Apa pekerjaan dan keahlian mereka?
j.           Apa kegemaran mereka?
k.         Apakah ada yang belum jelas mengenai pembaca tertentu?
Dengan memberi jawaban yang baik terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut, maka penulis akan mendapat gambaran yang jauh lebih terperinci dan sesuai mengenai para pembaca/penikmat karyanya itu.
Setiap jenis tulisan mengandung beberapa tujuan; tetapi karena tujuan itu sangat beragam, maka bagi penulis yang belum berpengalaman ada baiknya memperhatikan kategori di bawah ini:
a.    Memberitahukan atau mengajar
b.    Meyakinkan atau mendesak
c.    Menghibur atau menyenangkan
d.    Mengutarakan/mengekspresikan perasaan dan emosi yang berapi-api
Yang dimaksud dengan maksud dan tujuan penulis (the writer’s intention) adalah responsi atau jawaban yang diharapkan oleh penulis akan diperolehnya dari pembaca. Berdasarkan batasan ini, maka dapatlah dikatakan, bahwa:
a.    Tulisan yang bertujuan untuk memberitahukan atau mengajar disebut wacana informatif (informative discourse).
b.    Tulisan yang bertujuan untuk meyakinkan atau mendesak disebut wacana persuasif (persuasive discourse).
c.    Tulisan yang bertujuan untuk menghibur, menyenangkan atau yang mengandung tujuan estetik disebut tulisan leterer (wacana kesastraan atau literary discourse)
d.    Tulisan yang mengekspresikan perasaan dan emosi yang kuat atau berapi-api di sebut wacana ekspresif (ekspressive discourse).
Sehubungan dengan tujuan penulisan suatu tulisan, maka Hugo Hartig merangkumkannya sebagai berikut:
a.    Assignment purpose (tujuan penugasan). Tujuan penulisan ini sebenarnya tidak ada selain sebagai tugas bukan atas kemauan sendiri.
b.    Altruistic purpose (tujuan altruistik). Penulis bertujuan untuk menyenangkan pembaca, ingin menolong para pembaca memahami, menghargai perasaan dan penalarannya, ingin membuat hidup para pembacanya menyenangkan dengan karyanya.
c.    Persuasive purpose (tujuan persuasif). Penulis bertujuan meyakinkan para pembaca akan kebenaran gagasan yang diutarakannya.
d.    Informational purpose (tujuan informasional, tujuan penerangan). Penulis bertujuan memberi informasi atau keterangan kepada pembaca.
e.    Self-expressive purpose (tujuan pernyataan diri). Penulis bertujuan memperkenalkan diri kepada pembaca.
f.     Creative purpose (tujuan kreatif). Penulis bertujuan  menyatakan diri dengan keinginan kreatif tapi keinginan kreatif lebih menonjol.
g.    Problem-solving purpose (tujuan pemecahan masalah). Penulis bertujuan memecahkan masalah yang dihadapinya.

2.3     Ragam Tulisan
Telah banyak ahli yang membuat klasifikasi mengenai tulisan. Sebagai bukti, kita sebutkan klasifikasi yang telah pernah dibuat.
Salisbury (1955) membagi tulisan berdasarkan bentuknya, sebagai berikut:
a)        Bentuk-bentuk obyektif, yang mencakup:
1.      Penjelasan yang terperinci mengenai proses
2.      Batasan
3.      Laporan
4.      dokumen
b)        Bentuk-bentuk subyektif, yang mencakup
1.    Otobiografi                   4. Esei informal
2.    Surat-surat                    5. Potret/gambaran
3.    Penilaian pribadi            6. Satire
Weaver membuat klasifikasi sebagai berikut:
a)        Eksposisi, yang mencakup:
1.    Defenisi
2.    Analisis

b)        Deskripsi, yang mencakup:
1.    Deskripsi ekspositori
2.    Deskripsi literer
c)        Narasi, yang mencakup:
1.    Urutan waktu
2.    Motif
3.    Konflik
4.    Titik pandangan
5.    Pusat minat
d)        Argumentasi, yang mencakup:
1.    Induksi
2.    Deduksi
Yang hampir bersamaan dengan yang dikemukakan Weaver adalah pandangan Morris dengan rekan-rekannya, yakni sebagai berikut:
a)        Eksposisi,  yang mencakup 6 metode analisis:
1.                                   Klasifikasi                 4. Sebab dan akibat
2.                                   Defenisi                                 5. Komparasi dan kontras
3.                                   Eksemplifikasi                       6. Proses
b)        Argumen, yang mencakup:
1.    Argumen formal (deduksi dan induksi)
2.    Persuasi informal
c)        Deskripsi, yang mencakup:
1.    Deskripsi ekspositori
2.    Deskripsi artistik/literer
d)        Narasi, yang mencakup;
1.    Narasi informatif
2.    Narasi artistik/literer.

Berbeda dengan yang telah diutarakan di atas, maka Adelstein dan Pival membuat klasifikasi berdasarkan nada (voice), yakni:
Enam jenis nada tulisan:
a.       Nada akrab/intim (the intimate voice)
b.      Nada informatif
c.       Nada menjelaskan (the explanatory voice)
d.      Nada argumentatif (the argumentative voice)
e.       Nada yang mengkritik (the critical voice)
f.            Nada otoritatif.
 Dalam pembicaraan selanjutnya klasifikasi Adelstein dan Pival ini dipakai sebagai acuan, dan di mana perlu keterangan, istilah-istilah akan ditambahkan dari sumber-sumber lain yang sesuai dengan pokok pembicaraan.

* * *















BAB III
PENUTUP

3.1         Kesimpulan
Dari uraian panjang di atas, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
a.    Menulis merupakan salah satu cara manusia berkomunikasi. Dengan komunikasi tulis ini, manusia semakin mengembangkan budayanya. Karena kita ketahui, tulisan merupakan pewaris kebudayaan. Alasannya, tanpa adanya tulisan manusia akan kembali ke zaman prasejarah atau tetap berada pada zaman prasejarah. Tulisan merupakan pembeda antara zaman prasejarah dengan zaman sejarah. Hal ini merupakan sesuatu yang perlu kita ingat sampai kapan pun. Menulis seharusnya lebih digiatkan lagi untuk mempertahankan budaya.
b.    Pada prinsipnya, fungsi utama dari tulisan adalah sebagai alat komunikasi yang tidak langsung. Menulis sangat penting bagi pendidikan karena memudahkan para pelajar berpikir, juga dapat membantu kita berpikir secara kritis.
c.    (a) Maksud dan tujuan penulis (perubahan yang diharapkan akan terjadi pada diri pembaca). (b) Pembaca atau pemirsa (apakah pembaca itu orang tua, kenalan atau teman penulis). (c) Waktu atau kesempatan (keadaan-keadaan yang melibatkan berlangsungnya suatu kejadian tertentu, waktu, tempat, dan situasi yang menuntut perhatian langsung, masalah yang memerlukan pemecahan, pertanyaan yang menuntut jawaban dan sebagainya)
d.    Ragam tulisan adalah sebagai berikut:
(a)     Eksposisi,  yang mencakup 6 metode analisis:
1.    Klasifikasi                4. Sebab dan akibat
2.    Defenisi                    5. Komparasi dan kontras
3.    Eksemplifikasi          6. Proses

(b)      Argumen, yang mencakup:
1.      Argumen formal (deduksi dan induksi)
2.      Persuasi informal
(c)      Deskripsi, yang mencakup:
1.      Deskripsi ekspositori
2.      Deskripsi artistik/literer
(d)     Narasi, yang mencakup;
1.      Narasi informatif
2.      Narasi artistik/literer.
e.    Berbeda dengan yang telah diutarakan di atas, maka Adelstein dan Pival membuat klasifikasi berdasarkan nada (voice), Enam jenis nada tulisan:
(a)      Nada akrab/intim (the intimate voice)
(b)     Nada informatif
(c)      Nada menjelaskan (the explanatory voice)
(d)     Nada argumentatif (the argumentative voice)
(e)      Nada yang mengkritik (the critical voice)
(f)       Nada otoritatif.

3.2         Saran-Saran
Sebagai penutup dari makalah ini, penulis menyampaikan beberapa saran kepada pembaca, yakni sebagai berikut:
a.    Seperti yang telah kita ketahui bahwa menulis merupakan penjaga warisan kebudayaan, maka sebagai warga negara yang baik, sudah seharusnya kita menggiati dunia menulis sejak sekarang.
b.    Sebagai calon guru bahasa Indonesia, keterampilan menulis ini sangat kita perlukan, karena kitalah yang kelak akan memberikan pengetahuan ini kepada siswa kita sebagai lanjutan dari apa yang telah kita bahas dalam makalah ini.

* * *
DAFTAR PUSTAKA

Marahimin Ismail. 1992. Menulis Secara Populer. Jakarta: Pustaka Jaya.
Semi, M. Attar. 2007. Dasar-Dasar Keterampilan Menulis. Jakarta: Angkasa
Wiyanto, Asul. 2004. Terampil Menulis Paragraf. Jakarta: Grasindo
http://wikipedia.id.org. Di download pada tanggal 13 Maret 2010
http://akhmadsudrajat.org. Di download pada tanggal 13 Maret 2010.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar