Selasa, 22 April 2014

SYAIR PENGELANA ABAD

jika semua sakit hati
harus diselesaikan dengan balas dendam
apalah artinya kita jadi manusia
bukankah lebih baik jadi serigala jalanan saja
agar kita bisa lebih beringas dari segala yang sadis
hanya saja kita perlu tau tujuan hidup
untuk merasakan...
cuma merasakan...
ya, hanya merasakan
apa saja
termasuk maut

tapi  bagiku
satu yang belum atau mungkin tidak pernah kurasakan
aku telah merasakan bagaimana indah dan suramnya mencintaimu
entah cinta seperti apa itu
mungkin kebodohan
lantas bagaimana indah dan suramnya dicintai olehmu
entah seperti apa pula itu
mungkin hanya sebatas angan

sayangnya...
saat ini kau telah begitu membenci laki-laki
dan menganggap semua laki-laki sama
sama seperti laki-laki yang melukaimu
meski aku menolaknya
tapi aku tak mesti meyakinkanmu
aku anggap saja engkau wanita perkasa
wonder woman kata mulan jameela
yang sanggup melaluinya
meski bercak lukanya masih rentan jika tersentuh
tapi apakah kau mengerti
genap sepulu tahun aku merasa hatiku bergetar
setiap kali menatapmu
hanya saja aku sadar
kenapa kubiarkan saja dia yang pertama
mengungkapkan naluri lelakinya padamu
kenapa bukan aku saja
apa bedanya aku dengannya
tampan...
aku mengaku kalah saja

sayangnya...
saat ini kau telah begitu membenci laki-laki
dan menganggap semua laki-laki sama
sama seperti laki-laki yang melukaimu
tapi aku tak setuju itu
apakah jadi lelaki itu gampang
ku pikir tak semudah itu
jika boleh memilih
aku memilih jadi telaga
yang tenang tanpa gemuruh
yang hening tanpa gairah
yang sepi tanpa naluri
yang diam tanpa hasrat
yang dalam tanpa gejolak
yang bening tanpa birahi

jika kau katakan ini bohong
desau angin memang bilang begitu
tapi aku sadar siapa laki-laki sepertiku
hanya laki-laki yang tersingkir
terusir... terasing...
tersingkir dari deretan bintang
karena kehilangan cahaya yang kupunyai sendiri
tersingkir dari tujuan hidupku sendiri
karena aku telah kehilangan arah, nanar dan sesat
tersingkir dari impianku sendiri
yang telah terkubur ke dasar bumi
terusir dari kehidupanku sendiri
terasing dari insan-insan mulia
karena dosa telah butakan mata hatiku
lantas di mana aku kini berada
mungkin hanya di jalanan
lantas siapa aku sebenarnya kini
mungkin hanya seorang pengelana abad

jika kau katakan ini omong kosong
deburan ombak yang dulu lebih tau
itu karena aku bukan siapa-siapa bagimu
aku juga bukan siapa-siapa bagi diriku
aneh kan?
tapi itu kesaksian alam
mereka juga bisikkan kepadaku
aku pengelana abad
yang terus berjalan tanpa tujuan
mungkin tujuannya cinta
tapi apakah cintamu atau tidak
aku hanya menunggu jawaban dari tuhan semesta
tuhan yang menciptakanmu cantik dan memesona
tuhan yang menciptakanmu indah
tuhan yang menciptakan semua yang ada di dunia ini

aku ini pengelana abad
yang tengah dalam perjalanan pulang
namun entah pulang ke mana
ke dalam hatimu?
masih adakah tempat di sana untukku menggali kubur
yang akan membaringkan tubuh jadah ini

jika kau katakan ini khayalan
langit dan bumi juga bersaksi
namun tak sanggupkah kau menyulapnya jadi kenyataan
kenyataan yang memberikan warna dalam hidupku
(2008)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar