Selasa, 22 April 2014

YANG MENYEPI ADALAH LUKA

tak ada yang kumengerti
tentang waku
yang mengiris pedih
kecuali air mata
yang jatuh di sisi kelnpak mata
dan kau yang menjemputku
dengan tangan terbentang luas
seluas samudera
tak menjanjikan sedikitpun senyum
tapi waktu masih membisikkan
resah tetap resah
luka tetap luka
air mata tetap air mata
dengan atau tanpamu
hanya saja
belati tak ingin melukai
kita
dengan yang lain

luka itu sepedih air mata
air mata itu sepedih sepi
sepi itu sepedih kegelisahan
kegelisahan itu sepedih mimpi
mimpi itu sepedih hening
hening itu sepedih keputusan

aku tak mampu lagi berjalan
aku tak mampu lagi berkata
tapi diam tak jadi bahagia

(2012)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar