Kamis, 30 April 2015

PUISI-PUISI AGNES SRI HARTINI ARSWENDO

DARI JENDELA
Dari jendela kaca kereta Senja kusaksikan
anakku berlari menerobos sawah dan kali
berjalan di atas batang padi
dengan longdress putih dan sayap bidadari

hujan turun dan kabut tebal sekali
itu semua tak menahan penglihatanku lewat kaca
itu semua tak menahan kemauannya menari

–        ia tak menoleh ke arahku
tapi aku pasti
ia tampak girang sekali
bermain-main di tempat tanpa batas

Dari jendela kaca kereta Senja kusaksikan
wajah sendiri
tergeletak di antara sawah, kali, dan batang padi.
(Batang Padi IV, 1987; Apresiasi Puisi, 2005)

SAJAK KUCING KECIL
Kucing kecil, lompat riang
meloncat lucu, seperti anak-anak
mata bulat, tanpa prasangka
o, indahnya persahabatan ini
seakan tak lepas di lain hari

Kucing kecil, lompatlah ke pangkuanku
aku sukla nakalmu, nakal anak-anakku
di sudut, kau suka sembunyi
aman ?
anakku riuh mencarimu
pertanda sayang ?
percayalah.

Tapi ingat kucingku
tak boleh kau menggigit, biarpun tak sakit
tak boleh kau mencakar, biarpun tak memar
tak boleh kotor bulumu
tak boleh ada kutumu, biarpun Satu

Sayangku, jangan kau salah sangka
aku akan kecewa
karena kita akan menunggu dengan sia-sia
demikianlah hidup tak boleh salah
tak boleh bertingkah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar