Minggu, 17 November 2013

CATATAN KECIL TENTANG: SEKELUMIT KEKECEWAAN PADA PESTA DEMOKRASI BERNAMA PEMILIHAN UMUM

Sembilan april dua ribu empat belas
Kita berpesta se-Indonesia
Dua belas partai nasional
Tiga partai lokal Atjeh
Berderet jual tampang jagoannya
Empat puluh trilyun terbuang percuma
Uang Negara di sebar ditebar berhambur-hamburan
Hanya untuk urusan najis bernama pemilu

Sama saja lima tahun silam
Perubahan nol besar
Kerakyatan omong kosong
Yang kita pilih bukan politikus sejati
Tapi tikus got bernama dewan perwakilan rakyat

Pemilihan umum pesta demokrasi
Beribu dosa di tarikan
Beratus kemunafikan dinyanyikan
Serta sekian puluh tetek bengek haram tak berupa di sungka

Pesta demokrasi bernama pemilihan umum
Adalah pesta jadah empat puluh trilyun
Lima belas partai nasional dan lokal
Ribuan caleg pusat sampai kabupaten

Pesta demokrasi bernama pemilu
Adalah pesta haram tak berupa
Sekedar iseng coblos-coblosan
Sekedar buang waktu contreng-contrengan
Jika ini hanya akan jadi sia-sia

Masihkah kita mau datangi tempat pemungutan suara
Sementara suara kita dibayar dan diinjak-injak
Sementara kita kebagian dosa
Memilih orang yang berdosa
Haramkan saja datangi tempat pemungutan suara
Bagimu negeri jiwa raga kami
Bukan harus melulu lewat pemilihan umum
Lima menit untuk lima tahun
Jadi sengketa politik yang tak habis tapi ditutup-tutupi

Aku ingin bertanya padamu kawan!
Andai saja dewan perwakilan rakyat tidak ada
Sesengsara inikah Indonesia?
Semiskin inikah Indonesia?
Sebobrok inikah Indonesia?

Pesta demokrasi bernama pemilihan umum
Adalah pesta jadah empat puluh trilyun
Pesta kemunafikan lima belas partai nasional dan lokal
Pesta keangkuhan ribuan caleg
“SESAMA KORUPTOR HARAP ANTRI”

Andam Dewi.
Kamis, 24 Juli 2013
Pukul 09.00 WIB


Tidak ada komentar:

Posting Komentar